Banyak baca- baca buku personality, how to live happily, how to lead our emotion, and the others, sebenarnya semuanya sudah terdapat dalam ilmu agama Islam.
Gadis Harus Dimintai Izin dan Jangan Dipaksa Menikah
Seorang gadis adalah yang lebih berhak dalam persoalan perkawinannya. Oleh karena itu ayah atau walinya tidak boleh meremehkan pendapatnya serta mengabaikan per setujuannya.
Sebab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda:
“Janda lebih berhak terhadap dirinya daripada walinya, sedang perawan dimintai izin tentang urusan dirinya, dan izinnya itu ialah diamnya.” (Riwayat Al Bukhari dan Muslim)
Sebab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda:
“Janda lebih berhak terhadap dirinya daripada walinya, sedang perawan dimintai izin tentang urusan dirinya, dan izinnya itu ialah diamnya.” (Riwayat Al Bukhari dan Muslim)
GWS, My angels
Without you, I'm not here.
Without you, I can't read and write anything.
Thanks for caring me. I love you.
Without you, I can't read and write anything.
Thanks for caring me. I love you.
Related Database (MySQL and CMD).pdf
Devotion or money?
Assalamualaikum wr. wb.
Today, as usually I went to campus. I waited for a long time
just for public transportation.
Also as usually I always pray to Allah “O
Allah, please bring me a car to take and drive me to the campus, aamiin.
Sejauh Mana Akal Dapat Mencapai Ilmu Pengetahuan Alam?
Dahulu pernah muncul zaman kejayaan ilmu pengetahuan dengan
penemuan-penemuan materialismenya, dan manusia pun dapat merasakan
pengaruhnya dalam kehidupan mereka. Dengan ini para ilmuwan mengira
bahwa mereka telah sampai pada puncak eksistensi ilmu pengetahuan.
Mereka menciptakan teori-teori dan konsep-konsep yang dapat digunakan
untuk menjelaskan semua fenomena alam raya. Kemudian mengumumkan
kejenuhan dan kebosanan mereka terhadap agama dan pengikutnya serta
akidah dan penganutnya. Ateisme telah meracuni otak dan pikiran mereka.
Kemudian gelombang ateisme ini surut ketika para ilmuan merasa telah
mampu mengalahkan kebesaran alam raya, serta tidak berkutik di depan
aturan dan teori yang telah mereka temukan sebelumnya, yang sudah
menghancurkan ketenangan dan keyakinan mereka akan kebenarannya.
Akhirnya, mereka menarik ucapannya dan mengakui akan keterbatasannya
serta mengumumkan keterbatasannya dan terus melakukan penelitian dengan
rendah hati dan beradab.
Hal ini sudah menjadi kebiasaan: akal yang sedang melakukan perenungan terhadap kerajaan Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mampu menemukan keajaiban sekaligus dan tidak akan sampai kepada eksistensinya secara seketika. Dia harus melewati masa-masa yang telah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan melakukan penelitian kritis. Akal juga akan berhasil menguak misteri jagad raya dengan berangsur-angsur. Keduanya harus menemukan kesimpulan yang salah dan kadang-kadang benar. Dia menerima kesalahan sebagai pelajaran agar dapat menemukan hakikatnya dengan kesimpulan yang benar. Demikianlah akal manusia, sekalipun ia sudah mencapai puncak kesempurnaan namun tidak akan sampai pada hakikat sesuatu (eksistensi). Ia hanya dapat menemukan sifat-sifat yang bermanfaat bagi manusia. Sedangkan hakikat sesuatu tidak akan dapat diraih oleh akal manusia. Hal itu mungkin sudah menjadi rahasia ilmu Allah subhanahu wa ta’ala dan bukan tugas tujuan dalam perenungan yang dilakukan oleh akal manusia.
(Hasan Al Banna)
Hal ini sudah menjadi kebiasaan: akal yang sedang melakukan perenungan terhadap kerajaan Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mampu menemukan keajaiban sekaligus dan tidak akan sampai kepada eksistensinya secara seketika. Dia harus melewati masa-masa yang telah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan melakukan penelitian kritis. Akal juga akan berhasil menguak misteri jagad raya dengan berangsur-angsur. Keduanya harus menemukan kesimpulan yang salah dan kadang-kadang benar. Dia menerima kesalahan sebagai pelajaran agar dapat menemukan hakikatnya dengan kesimpulan yang benar. Demikianlah akal manusia, sekalipun ia sudah mencapai puncak kesempurnaan namun tidak akan sampai pada hakikat sesuatu (eksistensi). Ia hanya dapat menemukan sifat-sifat yang bermanfaat bagi manusia. Sedangkan hakikat sesuatu tidak akan dapat diraih oleh akal manusia. Hal itu mungkin sudah menjadi rahasia ilmu Allah subhanahu wa ta’ala dan bukan tugas tujuan dalam perenungan yang dilakukan oleh akal manusia.
(Hasan Al Banna)
How to Get High Grades in College?
You have to make many decisions when thinking about college, and you're going to have to take them all on. You will make choices that will affect your whole life, so choose wisely. Check out the advice in the following article that can help see you through.
Subscribe to:
Posts (Atom)