Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah
sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer
dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu
dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun
dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga
akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain:
>
Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu
program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah
yang dilakukan oleh seorang pakar.
>
Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model
dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat
keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
>
Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar
adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang
pakar.
Sistem pakar
pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem
pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver
(GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS (dan program-program yang
serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya terlalu luas sehingga
terkadang justru meninggalkan pengetahuan-pengetahuan penting yang seharusnya
disediakan.
Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis
besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara
lain:
1.
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan
pekerjaan para ahli;
2.
Bisa melakukan proses secara berulang secara
otomatis;
3.
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar;
4.
Meningkatkan output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan kualitas.
6.
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para
pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7.
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang
berbahaya.
8.
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9.
Memiliki reliabilitas.
10.
Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12.
Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13.
Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian
masalah.
14.
Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
Kelemahan Sistem Pakar
Disamping
memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain:
1.
Biaya yang diperlukan untuk membuat dan
memeliharanya sangat mahal.
2.
Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat
kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3.
Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung: keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan.
Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di
bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh
bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:
·
Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
·
Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
·
Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan
dengan lingkup permasalahan tertentu.
·
Strategi-strategi global untuk menyelesaikan
masalah.
·
Meta-knowledge (pengetahuan tentang
pengetahuan).
Bentuk-bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan ahli.
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan
suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain),
menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika
dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan
lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar.
Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu: tambahan pengetahuan (dari para ahli
atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer), inferensi
pengetahuan, dan pengalihan pengetahuan ke user. Pengetahuan yang disimpan di
komputer disebut dengan nama basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu:
fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar
adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai
basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basisdata ,
maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi
ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine).
Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam
bentuk rule-based systems, yang mana pengetahuan disimpan dalam bentuk
aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.
Fitur lainnya dari sistem pakar adalah kemampuan
untuk merekomendasi. Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan
sistem konvensional
0 comments:
Post a Comment