Manfaat Biji Anggur Untuk Mencegah Serangan Jantung


Apakah Anda membuang biji anggur di saat makan anggur? Mulai sekarang tinggalkan kebiasaan tersebut karena biji anggur dapat mencegah terjadinya serangan jantung, menurut seorang ahli Kesehatan Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan.
“Di dalam biji anggur terdapat pycnogenol,” kata Ali dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7).Pycnogenol adalah penguat kolagen yang berfungsi untuk memperbaiki struktur pembuluh darah (anti aging).
Menurut Ali, semakin usia kita bertambah maka pembuluh darah akan semakin rapuh. “Kalau sudah demikian maka pembuluh darah akan mudah tersumbat oleh lemak dan kolesterol yang disebut aterosklerosis,” ungkap Ali. Aterosklerosis ini, tambah Al
i, merupakan tanda awal dari serangan jantung dan berhentinya fungsi jantung.
biji anggur
Biji anggur dapat mencegah terjadinya serangan jantung, menurut seorang ahli Kesehatan Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan. (Credit: ageless.co.za)

Supaya hal ini tidak terjadi, maka yang diperlukan adalah meremajakan pembuluh darah dan membuatnya senantiasa lentur. “Sekali lagi pycnogenol yang adalah zat non gizi yang terdapat pada biji anggur yang bermanfaat untuk meremajakan pembuluh darah dan membuatnya senantiasa lentur. Ini penting bagi mereka yang usianya semakin bertambah,” tegas Ali.
Berapa banyak menkonsumsi anggur? “Intinya, tiap hari kita mesti makan buah 2 porsi dan bervariasi tiap hari. Untuk anggur, 1 porsi setara dengan 6-8 buah anggur. Tidak perlu tiap hari. Tiap hari makan tidak dilarang, tapi anggur mahal kan?” paparnya.
Terkait dengan ancaman pestisida yang ada di kulit buah, Ali mengatakan tidak perlu khawatir. Pestisida sudah ada yang larut air, maka sebelum mengkonsumsi buah termasuk anggur cucilah dengan air mengalir sambil digosok. Dengan demikian, lanjut Ali, karena begitu pentingnya biji anggur maka jangan ragu untuk memakannya. “Karena dikunyah agak pahit maka ditelan saja. Aman kok, karena menurut saya tidak akan membuat usus buntu,” tuturnya.
Sumber : Kompas (Rabu, 1 Juli 2009 | 12:47 WIB)

0 comments: